Minggu, 20 Oktober 2013

It’s About Feel in Love (the analogy taste of ice cream)

Pernahkan kita merasakan rasa dari sebuah es krim? Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta? Tentunya kita mengetahui bahwa rasa es krim sangatlah enak dan manis. Lalu bagaimana dengan cinta? Cinta itu juga mempunyai rasa yaitu rasa senang, sedih, kecewa, kesal, marah dll. Sebelum mengenal lebih jauh lagi saya akan menjelaskan what is “love” ?  
Cinta itu merupakan sebuah anugerah yang datang dari Tuhan kepada manusia. Cinta juga merupakan sebuah ekspresi atau ungkapan perasaan kepada seseorang yang dicintainya sehingga menimbulkan rasa sayang kepada sesama.  Cinta tidak bisa dijelaskan dengan logika karena cinta takkan mempunyai alasan mengapa kita mencintai seseorang tersebut atau mungkin kata anak-anak jaman sekarang “susah deh dijelasinnya!” . Cinta sudah ada sejak Tuhan menciptakan seluruh alam semesta dan isinya.  Cinta juga sudah bisa kita rasakan sejak kita diperintahkan Tuhan untuk hidup di bumi terbukti kita dapat merasakan cinta dari seorang malaikat yang baik hati bernama Ibu. Cinta sesama manusia juga dapat dirasakan dari pertemanan, persahabatan, dan kekeluargaan bahkan cinta kita bisa rasakan dari kekasih yang saling mencintai.
Cinta merupakan sebuah pengorbanan dari seseorang ke seseorang yang dicintainya karena ingin melihat orang yang dicintainya bahagia. Dalam hal ini cinta bisa kita ibaratkan Tukang Kredit “ Pada hakikatnya seorang tukang kredit membahagiakan orang lain dahulu sebelum dia mendapatkan kebahagiaan ” ( Film Senggol Bacok, 2010). Dari kata-kata tersebut menyatakan bahwa cinta itu butuh pengorbanan karena jika ingin mendapatan kebahagiaan kita harus membahagiakan orang yang kita cintai tersebut dengan segala usaha jerih payah yang dilakukan.
Cinta itu ibaratnya es krim dengan rasa Cokelat , Vanilla, dan Strawberry. Mengapa diibaratan seperti itu? Rasa tentang es krim tersebut merupakan ungkapan dari seseorang yang sedang jatuh cinta di kelas di Universitas Gunadarma, Depok. Okey Let me see the explain !
Cinta itu identik dengan ketulusan. Ketulusan merupakan sebuah hal yang dimana melakukan sesuatu secara sadar dengan ikhlas tanpa mengharapkan timbal balik dari apa yang telah dilakukan demi kebahagiaan seseorang. Ketulusan merupakan perumpaan rasa dari Vanilla. Mengapa vanilla? Karena vanilla merupakan rasa yang murni dan asli serta berwarna putih. Jadi ketulusan itu harus benar benar asli dari hati kita yang terdalam bukan karena terpaksa dan putih itu suci dengan kata lain cinta itu merupakan ikatan yang suci yang berasal dari hati untuk saling berjanji mencintai satu sama lain. Dengan adanya ketulusan In shaa Allah cinta tersebuat akan berbuah manis dalam kehidupan.
Cokelat merupakan salah satu olahan dari biji kakao yang menghasilkan coklat yang tentunya dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.  Cokelat sangatlah manis dan membuat mood kita meningkat dan membaik. Cinta dapat diibaratkan rasa cokelat.  Cokelat terbuat dari biji kakao yang kecil artinya cinta itu lahir dari sebuah hal yang kecil yang berada di sekitar kita misalnya cara memandang seseorang, bentuk perhatian dan sebagainya. Dengan hal hal kecil tersebut yang semakin banyak membuat kita jatuh cinta kepada seseorang dan bagaimana kita mengolah hal-hal kecil tersebut menjadi manis dan indah kepada seseorang yang kita cinta.
Strawberry ? Tentunya kalian pasti pernah merasakan rasa dari buah Strawberry yang berwarna merah . Jika kalian (pembaca) belum mencobanya silahkan dicoba dulu ya hehehe. Strawberry yang kalian rasakan dalam makanan olahan atau minuman olahan tentu saja manis nah yang asli itu buah Strawberry asem rasanya. Cinta diibaratkan seperti buah strawberry yang asem dan berwarna merah. Rasa asem ya pasti kita merasakannya dalam percintaan . Merah merupakan semangat yang membara alias menggebu gebu. Jadi kesimpulannya cinta itu pasti ada hal yang tidak mengenakkan (asem) dan kita tidak perlu takut akan hal itu karena dengan semangat yang menggebu-gebu (merah) kita dapat mengolah hal yang tidak mengenakkan tersebut dengan semangat menjadi hal yang manis seperti strawberry yang sudah diolah dalam makanan dan minuman yang tentunya sangat manis.
Dari perumpaan diatas tersebut kita bisa mengambil makna dalam sebuah rasa es krim dalam menjalani kehidupan di percintaan. Kotak es krim tersebut adalah ibaratnya seseorang yang kita cintai. Lalu rasa-rasa Vanilla, Cokelat, dan Strawberry tersebut adalah seseorang yang menyatakan perasaannya kepada orang yang dicintainya agar dia dapat mengisi hati orang yang dicintainya (Kotak es krim).
Sekian tulisan dari saya semoga bermakna bagi kalian yang membacanya.


Source : NH

Ketika Zona Pertemanan Berubah Menjadi Zona Percintaan

TEMEN JADI DEMEN? HAHAHA suatu hal yang bukan mustahil lagi terjadi kayaknya. Pernah nggak sih kalian ngerasain hal kaya gitu? Sebagian besar orang tentu dan pasti pernah merasakannya. Hal tersebut mutlak terjadi dimanapun dan kesiapapun orangnya. Mungkin banyak yang bilang kalau pertemanan itu indah tanpa campuran percintaan didalamnya. Tapi kalau emang cinta tumbuh diantara pertemanan itu, why not? hehe 
Tak ada satu orangpun yang dapat menolak akan hadirnya cinta tersebut, ya namanya juga perasaan, walaupun jatuhnya ke teman kita sendiri sah-sah aja kok. Di sekitar kita banyak loh orang yang memiliki teman atau sahabat lawan jenis yang begitu dekat. Biasanya saking dekatnya, mereka bersedia saling mengetahui segala sifat jelek masing-masing, namun tetap tidak saling meninggalkan. Nah semakin dekat hubungan pertemanan itu, timbul deh kenyamanan ketika lagi bareng-bareng, abis itu biasanya udah mulai saling perhatian, atau mungkin udah tumbuh benih-benih cinta diantara keduanya. 
Namun karena pada mikir nggak mungkin dijadiin pasangan, keduanya malah cari aman dengan tetap di dalam zona pertemanan dengan alasan tidak mau merusak pertemanan tersebut. Biasanya yang suka mikir kaya gitu wanitanya, bahkan sebelum mencobanya banyak wanita yang sudah berpikir jauh kalau nantinya hubungan asmara dengan si temannya itu berakhir buruk. Akan ada perasaan berbeda setelah mengubahnya dari zona pertemanan ke dalam zona percintaan.
Hubungan cinta yang awalnya dimulai lewat hubungan pertemanan, akan lebih menghargai pendapat satu sama lain. Mungkin agak sedikit canggung di awal hubungan, namun anda tak perlu berpura-pura bersikap manis dan bisa saling jadi diri sendiri. Alasan lainnya yang biasa diutarakan adalah tidak ada ketertarikan sensual dengan si teman pria. Seringkali anda merasa memang tidak ada ketertarikan untuk ke arah sana, dan hal itu tidak bisa dipaksakan. Tapi jika beberapa kali anda mendapati diri cemburu, terus memikirkannya atau merasa kehilangan ketika dia mendekati wanita lain, akuilah di lubuk hati terdalam anda ingin bersamanya. Namun, secara psikologis anda membatasi perasaan itu karena takut akan merusak persahabatan, atau takut ditolak.
Kadang anda harus mengambil risiko dalam hidup untuk menjadi bahagia. Ketakutan tidak akan membuat anda maju. Jangan terus menyulitkan diri dengan memikirkan, "Bagaimana jika tidak berjalan baik nantinya?" Dibandingkan harus diliputi perasaan cemas berkepanjangan, sebaiknya mulai berpikir positif, "siapa tahu hubungan itu akan berjalan baik." Pepatah, "tidak akan tahu, jika belum mencobanya" bisa jadi pegangan anda untuk meyakinkan diri sebelum memulai hubungan.
Berikut ini ada suatu quote, “Jika sahabatmu sendirilah yang ternyata suka sama kamu, dan ingin bersamamu kapanpun dan dimanapun, gimana reaksimu? apakah kau mau membunuh perasaannya? dia sahabatmu! apakah kamu mau menjaga perasaannya? gak mungkin! apakah kamu akan menjauhinya? sekali lagi, dia sahabatmu! kamu mau nyakitin perasaannya? berarti kamu gagal jadi sahabatnya!”
Menjauh bukanlah satu keputusan yang tepat untuk menjaga perasaan seseorang yang pernah menyatakan cinta padamu. Bisa jadi dengan menjauhinya, dia lebih terluka dengan sikapmu, lebih kecewa dengan perlakuanmu. Dia tak bisa mendapatkan cinta darimu, dan pada akhirnya dia juga tak bisa jadi sahabatmu. Itukah yang kamu harapkan dengan berlaku seperti itu? “Jangan pernah jadikan persahabatan untuk menolak cinta seseorang. Karena kamu nggak akan pernah benar-benar jadi sahabatnya. Dan jangan kamu kira kamu akan bahagia setelah melukai orang yang menyayangimu dengan terus menerus menjauhinya, membunuh perasaannya… Kamu mungkin bahagia, tapi kamu melukai perasaannya”
Persahabatan dan cinta bukan dua hal yang bertolak belakang. Jika kita tak bisa menerima cinta seseorang sebagai rasa cinta seorang pacar, mungkin lebih baik kita menerima cinta orang itu sebagai rasa cinta seorang sahabat. Tak akan ada yang terluka, dan tak akan ada yang tersakiti. Karena sahabat, saling mengerti.
Jadi, ketika zona pertemanan berubah menjadi zona percintaan tidak ada yang bisa melarangnya karena hal tersebut mutlak terjadi. Cinta itu bukan suatu paksaan dan cinta juga bukan suatu tekanan. Akan tetapi, cinta tumbuh dengan sendirinya. Tumbuh karena suatu kecocokan diantara keduanya. So, bagi kalian yang mempunyai rasa terhadap teman atau sahabat kalian sendiri jangan pernah takut untuk mengungkapkannya. Lebih baik jujur daripada penyesalan membayangi kalian. Tapi jika kita tidak bisa memperoleh cinta itu, jangan pernah juga kita menyesal sudah mengungkapkannya ataupun marah karena ada penolakan, kita harus bisa mengatasi rasa kehilangan itu dan ikhlaskan dia anggap saja belum berjodoh. Sesungguhnya kejujuran itu lebih penting. Jujur dalam segala hal termasuk perasaan anda, jangan pernah takut untuk mengungkapkan. Wish you luck!

source: 
http://kpmku.wordpress.com/2012/02/24/sahabat-jadi-cinta/
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/15/192040/2247101/852/ini-alasan-wanita-ragu-mengubah-status-sahabat-menjadi-kekasih

Minggu, 06 Oktober 2013

Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

1.     Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.
Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
a.             Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
b.            Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktor sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya.
c.             Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan  psikologis.

2.     Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.      Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2.      Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3.      Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

3.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
Faktornya  antara lain :
a.             Masalah sederhana ( simple problem ) CORAK / JENIS MASALAH - 1 • • Ciri : berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yg tajam dan analitis . • Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya. • Jenis : masalah yg terstruktur ( structured problems) & masalah yg tidak terstruktur ( unstructured problems ).
b.            Masalah rumit ( complex problem ) CORAK / JENIS MASALAH - 2 • • Definisi : masalah yg jelas faktor penyebabnya, bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali shg pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yg bersifat rutin, repetitif & dibakukan. • Contoh : penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai, masalah perijinan, dsb. • Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur / program tetap (SOP).
c.             Masalah yg Terstruktur • Definisi : penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif kasusnya. • Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih sulit dan lebih lama , diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
d.            Masalah yg Tidak Terstruktur
Pendefinisian Masalah yg baik • Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi. • Semua pihak yg terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi. • Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas, untuk menghindarkan dari pembuatan definisi yg tidak jelas. • Definisi yg dibuat harus menyatakan dg jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yg terjadi. • Definisi yg dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah. • Definisi yg dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. Contoh: Masalah yang kita hadapi adalah melatih staf yang bekerja lamban.

4.      Pembelian
Dengan melakukan pembelian Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakatkarena kemudahan dalam hal penyajiannya.
Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama.
Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikankeleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengankeinginannya.
Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisisperilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Denganbanyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorongperusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategiyang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga.Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasarkonsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yangdiinginkan konsumen.

5.      Diagnosa perilaku konsumen
Persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang baik di pasar dalam negeri/domestik mapun di pasar luar negeri. Apalagi negara Indonesa yang telah melakukan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2002, hal ini berarti pelaku bisnis yang ada di dalam negeri selain mereka harus bersaing dengan pelaku bisnis lokal mereka juga bersaing dengan pelaku bisnis luar negri karena mereka telah dibebaskan bea masuk produk yang mereka tawarkan di pasar dalam negeri. untuk mengenakan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya baik, pelayanannya lebih baik dari para pesaingnya.
Tidak sedikit orang yang bingung memilih bank yang tepat. Maraknya iklan perbankan yang juga mensponsori beberapa acara televisi membuat masyarakat awam bingung menabung dibank mana. Banyak masyarakat terjebak pada bunga menggiurkan, fasilitas Phone banking (layanan informasi perbankan melalui telepon genggam), kerja sama dengan beberapa bank lain, layanan satu atap serta layanan lain yang diiming-imingi iklan, televisi dan media cetak. Setelah terpikat oleh janji-janji tersebut akhirnya mereka harus menyesal menjadi nasabah tersebut.
Deregulasi finansial di Indonesa dimulai dengan dikeluarkannya paket juni 1983. kebijakan ini merupakan kebijakan awal yang memberi kebebasan kepada dunia perbankan. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan efisiensi dan profesionalisme melalui terciptanya mekanisme pasar yang sehat di bidang manajemen dana bank.Dalam kondisi yang demikian bank tidak boleh hanya duduk menunggu datangnya nasabah, bank dituntut untuk bersikap lebih agresif dan bekerja lebih profesional, sehinggga mampu untuk menjabarkan situasi yang sedang dihadapi dan mampu melihat kedepan sehingga para nasabah akan merasa bahwa bank merupakan penasehatnya yang lebih terpecaya. Hal ini harus didukung dengan peningkatan pelayanan terhadap nasabah.
Persaingan perbankan nasional menjadi semakin ketat. Pesaing bank bukan hanya sesama bank, baik bank nasional maupun bank asing, tetapi juga dengan lembaga keuangan bukan bank. Seperti modal Ventura, leasing dan lembaga pembiayaan lainnya. Disisi lain dengan perkembangan dan berubahnya masyarakat akan berpengaruh pada tingkah laku masyarakat (konsumen). Perbankan dituntut untuk dapat melakukan segmentasi pasar didasarkan pada kebutuhan konsumen (nasabah) dan segmentasi kejiwaan. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa dengan semakin ketatnya persaingan antara bank tersebut muncul permasalahan baru yaitu kebutuhan produsen (perbankan) dipasar berupa perebutan untuk mendapartan tempat dihati konsumen yang merupakan salah satu aspek yang cukup mendasar bagi sektor perbankan untuk dapat tetap survive.
Oleh karena itu kepuasan konsumen merupakan masalah penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan termasuk bank. Perilaku konsumen mencerminkan mengapa seseorang konsumen membeli suatu produk dan bagaiamana konsumen itu memilih dan membeli suatu produk. Konsumen akan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkannya. Oleh karena itu seorang konsumen akan memilih barang yang memenuhi harapannya.
Dengan mengkaji perilaku konsumen perusahaan dapat mengetahui tentang hasil diagnosa siapa dan apa serta bagaimana kebenaran tentang pemakaian suatu poduk. Dari perilaku konsumen menyenangi produk saingan dan kurang menyenangi produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Misalnya mengapa seorang nasabah lebih suka mendepositokan uangnya di bank mandiri atau bank BTN dari pada BCA atau bank swasta lainnya, hal tersebut dapat diketahui dari perilaku konsumen.


Sumber : 
http://edwardferdinandonly.blogspot.com
http://kacibi.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan-oleh.html

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI


PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PERSYARATAN SEGMENTASI PASAR
Jerry W Thomas (2007) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar berdasarkan kesamaan, kemiripan, atau mempunyai keterkaitan yang sama. Tujuan dari segmentasi pasar adalah agar dapat melakukan prioritas, titik berat, atau konsentrasi usaha pemasaran dan mendorong pembagian (atau segmen pasar) untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam segmen tersebut. Sedangkan menurut Michael Richarme (2004), tujuan segmentasi pasar adalah membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok yang berbeda sedemikian hingga pesan pemasaran dapat dirancang sesuai kebutuhan yang spesifik dari setiap kelompok konsumen tersebut. Setiap segmen pasar memerlukan karakteristik atau fitur produk yang berbeda, strategi promosi yang berbeda, strategi harga yang berbeda, bahkan mungkin saluran distribusi yang berbeda juga. Hal tersebut menunjukkan bahwa identifikasi atau analisis sebuah segmen pasar perlu dilakukan secara hati-hati, bahkan memerlukan metode riset dengan menggunakan teknik analisis yang rumit dan kompelks. Namun semuanya tetap disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari perusahaannya. Identifikasi segmen pasar yang baik atau tepat harus memenuhi persyaratan yang mencakup:
  1. Homogen di dalam segmen tersebut. 
  2. Heterogen antar segmen. 
  3. Segmen dapat diukur dan memang penting. 
  4. Segmen dapat dibedakan secara jelas dari segmen lainnya. 
  5. Segmen dapat diakses atau digarap dan ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan 
  6. Segmen dapat menjadi sasaran yang menguntungkan.

TIPE ATAU JENIS SEGMEN PASAR
Teknik segmentasi pasar bisa sederhana atau bisa juga cukup rumit. Hal ini tergantung pada seberapa banyak faktor atau variabel yang digunakan untuk membedakan sebuah segmen pasar dibandingkan dengan segmen yang lainnya. Faktor atau variabel tersebut cukup hanya satu atau dua variabel saja, atau mungkin lebih banyak variabel yang digunakan untuk membuat segmentasi pasar. Sejumlah variabel yang digunakan dalam segmentasi pasar adalah sebagai berikut : 
  1. Variabel Geografis, misalnya wilayah, ukuran populasi, kepadatan, penduduk, iklim, dan lain-lain. 
  2. Variabel Demografi, misalnya umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendidikan, penghasilan, jenis pekerjaan, agama, faktor sosio ekonomi, bangsa, atau bahasa.  
  3. Variabel Psikografi, misalnya keperibadian, gaya hidup, nilai yang dianut, atau sikap, dan  
  4. Variabel Perilaku, misalnya tingkat konsumsi atau penggunaan barang, loyalitas terhadap merek, dan lain-lain.

Berdasarkan faktor pertimbangan atau variabel utama yang digunakan maka segmentasi pasar terdiri dari beberapa jenis atau tipe, yaitu : 
1.      Segmentasi Geografis
Segmen berdasarkan batas-batas wilayah tertentu, misalnya sebuah perusahaan hanya memasarkan barang atau jasa di wilayah tertentu saja, atau tidak di tempat lain.
2.      Segmentasi Distribusi 
Segmen berdasarkan saluran distribusi tertentu saja, misalnya sebuah produk hanya dipasarkan melalui toko-toko tertentu atau sebuah produk pakaian hanya dijual pada satu butik terkenal saja.
3.      Segmentasi Media 
Segmen berdasarkan jenis media promosi tertentu, misalnya sebuah produk elektronik hanya dipasarkan melalui promosi gencar hanya melalui TV saja.
4.      Segmentasi Harga
Berdasarkan perbedaan harga, misalnya sebuah perusahaan otomotif memproduksi dan memasarkan mobil dengan jenis berbeda-beda tergantung kisaran harganya (mahal, cukup mahal, atau murah).
5.      Segmentasi Demografis
Segmen pasar berdasarkan karakteristik atau ciri individu dari konsumennya, misalnya produk yang dipasarkan untuk jenis kelamin tertentu, tingkat pendidikan tertentu, atau berdasarkan ciri individu lainnya. 
6.      Segmentasi Waktu
Segmen pasar berdasarkan waktu pemasaran atau penjualan tertentu, misalnya sebuah toko hanya buku di waktu-waktu tertentu yang berbeda dengan yang lain, atau nalah buka 24 jam. 
7.      Segmentasi Gaya Hidup atau Psikografi
Segmen berdasarkan analisis multivariate (banyak aspek) dari konsumennya yang dapat mencakup perilaku, nilai yang dianut, sikap, emosi, persepsi, keyakinan, atau minat. Tipe segmen pasar ini relative lebih kompleks dan biasanya memerlukan kegiatan riset kuantitatif dengan berbagai teknik atau metode riset yang relevan. 

MANFAAT SEGEMENTASI PASAR
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain :  
  1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 
  2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.  
  3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.  
  4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmenyang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.  
  5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut :
  1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya. 
  2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen. 
  3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar. 
  4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Hermawan Kertajaya mengatakan bahwa peranan segmentasi pasar adalah :
1.      Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2.      Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. 
3.      Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kitaselanjutnya.
4.      Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dancara yang berbeda.

PROSES SEGMENTASI PASAR 
Proses segmentasi pasar terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
·         Tahap survei;
·         Tahap analisa data;
·         Tahap pembentukan segmen-segmen pasar;
·         Tahap identifikasi segmen-segmen pasar;
·         Tahap targeting segmen pasar.

ANALISIS DEMOGRAFI
Analisis Demografi adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from thewomb to the tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupanmanusia sejak dari kandungan sampai meninggal.
Demografi, ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rataumur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.

MANFAAT ANALISIS DEMOGRAFI
  1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
  2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masalampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 
  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.
  4. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksipenduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Sumber :
Jerry W. Thomas (2007) “Market Segmentation”. Decision Analyst.
Beth Horn dan Wei Huang (2009) “Comparison of Segmentation Approaches”. Decision Analyst.
http://www.scribd.com/doc/43410656/Perilaku-Konsumen-Full