Tugas Kelompok 3 : Konsep Probabilitas
Nama Kelompok:
1. Dyah Eka Wulandari
2. Nova Hadiansyah
3. Novi Ashifa
4. Tiyo Indradi
5. Triana Haryani
Kelas : 4EA01
DEFINISI PROBABILITAS
Nama Kelompok:
1. Dyah Eka Wulandari
2. Nova Hadiansyah
3. Novi Ashifa
4. Tiyo Indradi
5. Triana Haryani
Kelas : 4EA01
DEFINISI PROBABILITAS
Probabilitas adalah
cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
terjadi. Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan
terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti. Probabilitas
suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya
suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai
probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah
terjadi
Jadi, Teori
probabilitas atau peluang merupakan teori dasar dalam pengambilan keputusan
yang memiliki sifat ketidakpastian.
RUMUS PROBABILITAS
Untuk menghitung
probabilitas suatu kejadian adalah dengan cara mencari banyaknya anggota
kejadian, dibandingkan dengan banyaknya anggota ruang sampelnya.
P
(A) = X / n
PERCOBAAN,
RUANG SAMPLE, TITIK SAMPLE, DAN PERISTIWA
Percobaan
adalah proses di mana pengukuran atau suatu observasi dilaksanakan.
Ruang sampel
adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian. Contohnya:
- Sebuah dadu dilempar ke atas, maka kemungkinan
mata dadu yang muncul paling atas adalah 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Sehingga
ruang sampel dari mata dadu yang muncul paling atas pada pelemparan sebuah
dadu adalah1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
- Suatu pabrik memproduksi sejenis produk
kesehatan. Kemungkinan produk yang dihasilkan adalah produk yang “cacat”
dan “tidak cacat”. Sehingga ruang sampel dari sebuah produk yang
dihasilkan oleh pabrik tersebut adalah produk yang "cacat" dan
produk yang "tidak cacat".
- Sebuah koin dilempar ke atas. Setelah jatuh, maka
kemungkinan sisi yang muncul paling atas adalah “Gambar” atau “Angka”.
Sehingga ruang sampel dari sisi yang muncul pada pelemparan sebuah koin
adalah"Angka" dan "Gambar".
Kemungkinan-kemungkinan
yang akan muncul dalam ruang sampel disebut juga dengan Titik Sampel. Sehingga titik
sampel merupakan unsur atau anggota dari ruang sampel.
Peristiwa
adalah himpunan bagian dari ruang sampel pada suatu percobaan, atau hasil dari
percobaan yang bersangkutan.
Contoh:
Dua buah
mata uang setimbang dilemparkan ke atas. Menentukan ruang
sampel, titik sampel, dan peristiwa yang mungkin ?
Jawab :
Percobaan :
pelemparan dua mata uang logam
Ruang sampel : {A,G},
{A,A}, {G,A}, {G,G}
Titik sampel : G
(gambar) dan A (angka)
Peristiwa yang
mungkin :
1. AA
(angka dengan angka)
2. AG
(angka dengan gambar)
3. GG
(gambar dengan gambar)
4. GA
(gambar dengan angka)
PROBABILITAS
BEBERAPA PERISTIWA
Ada beberapa peristiwa
yang terjadi dalam probabilitas, antara lain:
·
PERISTIWA
SALING LEPAS (MUTUALLY EXCLUSIVE)
Dua buah peristiwa atau
lebih disebut peristiwa saling lepas apabila kedua atau lebih peristiwa itu
tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling
lepas, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah:
P
(A U B) = P (A) + P (B)
Jika peristiwa A, B, dan C saling lepas,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah:
P
( A U B U C ) = P (A) + P (B) + P (C)
Contoh:
Sebuah dadu dilemparkan ke atas,
peristiwa-peristiwanya adalah :
A = peristiwa mata dadu 2 muncul
B = mata dadu lebih dari 4 muncul
Tentukan probabilitasnya dari
kejadian P (A U B) :
P (A) = 1 dan P (B) = 2
6 6
P ( A U B )
= 1 + 2 = 3
6
6 6
·
PERISTIWA
TIDAK SALING LEPAS (NON-MUTUALLY EXCLUSIVE)
Dua buah peristiwa atau
lebih disebut peristiwa tidak saling lepas apabila kedua atau lebih peristiwa
itu dapat terjadi secara bersamaan. Jika peristiwa A dan B tidak saling lepas,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah :
P (AUB) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Jika peristiwa A, B,
dan C saling lepas, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah:
P
(A U B U C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A ∩ B) – P(A ∩ C) – P(B ∩ C) + P(A ∩ B ∩
C)
Contoh:
Setumpuk kartu bridge yang akan
diambil salah satu kartu. Berapa probabilitasnya adalam sekali pengambilan
tersebut akan diperoleh kartu Ace atau kartu Diamont ?
Dimisalkan : A = kartu Ace
D = kartu Diamont
Maka
P(AUD) = P(A) + P(D) – P(A∩D)
= 4 + 13 - 1
52
52 52
= 16
52
·
PERISTIWA
INDEPENDENT (BEBAS)
Dua peristiwa atau
lebih disebut peristiwa saling bebas apabila terjadinya peristiwa yang satu
tidak mempengaruhi atau dipengaruhi terjadinya peristiwa yang lainnya. Untuk
dua peristiwa A dan B saling bebas, maka probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah sebagai berikut :
P
(AB) = P(A) x P(B)
Untuk tiga peristiwa A,
B, dan C saling bebas, maka probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah sebagai berikut :
P
(ABC) = P(A) x P(B) x P(C)
Contoh:
Dari 100 barang yang diperiksa
terdapat 30 barang rusak. Berapa probabilitasnya dalam :
- tiga kali pengambilan terdapat rusak 1
- empat kali pengambilan terdapat bagus 1
jawab :
Dimisalkan A = bagus
B = rusak
Maka
P(A) = 0,70 P(B) = 0,30
a.
K3 = 3
1
= P(A ∩A∩B) U P(A ∩B∩A) P(B ∩A∩A)
=
0,70 x 0,70 x 0,30 atau 0,70 x
0,30 x 0,70 atau 0,30 x 0,70 x 0,70
=
0,147 + 0,147 + 0,147 = 0,441
·
PERISTIWA
DEPENDENT (BERSYARAT)
Terjadi jika peristiwa
yang satu mempengaruhi/merupakan syarat terjadinya peristiwa yang lain. Probabilitas
bahwa B akan terjadi bila diketahui bahwa A telah terjadi ditulis sbb :
P(
B/A)
Dengan demikian
probabilitas bahwa A dan B akan terjadi dirumuskan sbb :
P(A∩B)
= P(A) x P(B/A)
Sedang probabilitas A
akan terjadi jika diketahui bahwa B telah terjadi ditulis sbb :
P
(A/B)
Maka probabilitas B dan A akan terjadi dirumuskan
sbb :
P (A∩B) = P(B) x P(A/B)
Contoh:
Dua buah tas berisi sejumlah bola. Tas peertama berisi 4
bola putih dan 2 bola hitam. Tas kedua berisi 3 bola putih dan 5 bola hitam.
Jika sebuah bola diambil dari masing-masing tas tersebut, hitunglah probabilitasnya
bahwa :
- Keduanya bola putih
- Keduanya bola hitam
- Satu bola putih dan satu bola hitam
Jawab
Misalnya A1 menunjukkan
peristiwa terambilnya bola putih dari tas pertama dan A2 menunjukkan
peristiwa terambilnya bola putih di tas kedua, maka :
P(A1 ∩A2) = P(A1) x P(A2/A1)
= 4/6 X 3/8 = 1/4
Misalnya A1 menunjukkan peristiwa
tidak terambilnya bola putih dari tas pertama (berarti terambilnya bola hitam)
dan A2 menunjukkan peristiwa tidak terambilny7a bola putih dari tas kedua (berarti
terambilnya bola hitam) maka :
P(A1∩A2) = P(A1) x P(A2/A1) = 2/6 x 5/8 = 10/48 = 5/24
Probabilitas yang dimaksud adalah :
P(A1∩B2) U P(B1∩A2)
HARAPAN
MATEMATIS
Harapan matematis atau
nilai harapan adalah jumlah semua hasil perkalian antara nilai variabel acak
dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai tersebut.
Jika P1, P2…..Pk
merupakan probabilitas terjadinya peristiwa maka E1, E2 …….Ek dan andaikan V1,
V2…….Vk adalah nilai yang diperoleh jika masing-masing peristiwa diatas
terjadi, maka harapan matematis untuk memperoleh sejumlah nilai adalah :
E(V)
= P1 V1 + P2V2 + ………Pk Vk
Contoh:
Dalam suatu permainan berhadiah, pihak penyelenggara akan
membayar Rp. 180.000,- apabila pemain mendapat kartu Ace, dan akan membayar Rp.
100.000,- apabila mendapoatkan kartu King dari setumpuk kartu bridge yang
berisi 52 kartu. Bila tidak mendapatkan kartu ace dan kartu King pemain harus
membayar Rp. 45.000,- . berapa harapan matematis pemain tersebut ?
Jawab
E (V) = Rp.
180.000 ( 4/52) + 100.000 (4/52) – 45.000 (44/52)
=
Rp. 16.538,46 = Rp.
16.500,-
DISTRIBUSI
TEORITIS
Kunci aplikasi probabilitas
dalam statistik adalah memperkirakan terjadinya peluang/probabilitas yang
dihubungkan dengan terjadinya peristiwa tersebut dalam beberapa keadaan.
Jika kita mengetahui
keseluruhan probabilitas dari kemungkinan outcome yang terjadi, seluruh
probabilitas kejadian tersebut akan membentuk suatu distribusi probabilitas.
Macam-macam dari
distribusi teoritis yaitu:
1.
Distribusi
Binomial (Bernaulli)
Penemu Distribusi
Binomial adalah James Bernaulli sehingga dikenal sebagai Distribusi Bernaulli. Menggambarkan
fenomena dengan dua hasil atau outcome. Contoh: peluang sukses dan gagal, sehat
dan sakit.
Syarat-syarat
distribusi binomial yaitu:
1. Jumlah trial merupakan bilangan bulat.
Contoh
melambungkan coin 2 kali, tidak mungkin 2 ½ kali.
2. Setiap eksperimen mempunyai dua outcome
(hasil). Contoh: sukses/gagal,laki/perempuan, sehat/sakit,setuju/tidak setuju.
3. Peluang sukses sama setiap eksperimen.
Contoh:
Jika pada lambungan pertama peluang keluar mata H/sukses adalah ½, pada
lambungan seterusnya juga ½. Jika sebuah dadu, yang diharapkan adalah keluar
mata lima, maka dikatakan peluang sukses adalah1/6, sedangkan peluang gagal
adalah 5/6.Untuk itu peluang sukses dilambangkan p, sedangkan peluang gagal
adalah (1-p) atau biasa juga dilambangkan q, di mana q = 1-p.
Contoh:
Simbol peristiwa
Binomial adalah b (x,n,p)
b=binomial
x=banyaknya sukses yang
diinginkan (bilangan random)
n= Jumlah trial
p= peluang sukses dalam
satu kali trial.
Dadu dilemparkan 5
kali, diharapkan keluar mata 6 dua kali, maka kejadian ini dapat ditulis
b(2,5,1/6) x=2, n=5,
p=1/6
Probabilitas seorang
bayi tidak di imunisasi polio adalah 0,2 (p). Pada suatu hari di Puskesmas “X”
ada 4 orang bayi. Hitunglah peluang dari bayi tersebut 2 orang belum imunisasi
polio. Jadi, di dalam kejadian binomial ini dikatakan b (x=2, n=4, p=0,2) b
(2, 4, 0,2)
Jawab:
Katakanlah
bayi tersebut A,B,C,D. Dua orang tidak diimunisasi mungkin adalah A&B,
A&C, A&D, B&C,B&D, C&D.
Disamping
memakai rumus binomial, permasalahan ini juga dapat dikerjakan dengan memakai
tabel binomial, caranya adalah dengan menentukan n.misalnya dari contoh soal
adalah 4, dilihat pada kolom pertama kolom kedua adalah kemungkinan x, dalam
permasalahan ini adalah x=2. p dilihat pada baris paling atas dalam hal ini p=0,2,
ditarik garis dari p= 0,2 sampai ke n = 4dan x = 2, ditabel didapatkan 0,973.
Ini adalah peluang kumulatif dari p (x=0) + p (x=1) + p (x=2). Jadi kalau mau mendapatkan
p(x=2) saja, maka 0,973-0,819 = 0,154
2.
Distribusi
Poisson
Dalam mempelajari
distribusi Binomial kita dihadapkan pada probabilitas variabel random diskrit
(bilangan bulat) yang jumlah trial nya kecil
(daftar binomial), sedangkan jika dihadapkan pada suatu kejadian dengan p <<< dan
menyangkut kejadian yang luas n >>> maka digunakan distribusi Poisson.
Distribusi Poisson dipakai
untuk menentukan peluang suatu kejadian yang jarang terjadi, tetapi mengenai
populasi yang luas atau area yang luas dan juga berhubungan dengan waktu.
Contoh:
Diketahui probabilitas
untuk terjadi shock pada saat imunisasi dengan vaksinasi meningitis
adalah 0,0005. Kalau di
suatu kota jumlah orang yang dilakukan vaksinasi sebanyak 4000.
Hitunglah peluang tepat
tiga orang akan terjadi shock!
Penyelesaian:
µ = λ = n.p = 4000 x
0,0005 = 2
p(x=3)
= 23 x 2,71828-2 = 0,1804
3 x 2x 1
3.
Distribusi
Normal (Gauss)
Pada kasus di mana n
cukup besar dan p tidak terlalu kecil (tidak mendekati 0,….,1 dilakukan
pendekatan memakai distribusi Normal (Gauss)
Ditemukan pertama kali
oleh matematikawan asal Prancis, Abraham D (1733), diaplikasikan lebih baik
lagi oleh astronom asal, Distribusi Normal = Distribusi Jerman,Friedrich Gauss
Gauss
Contoh:
Dari penelitian terhadap
150 orang laki-laki yang berumur 40 – 60 tahun didapatkan rata-rata kadar kolesterol
mereka 215 mg % dan simpangan baku Sd = 45 mg %. Hitunglah peluang kita
mendapatkan seorang yang kadar kolesterolnya:
a. > 250 mg %
b. < 200 mg %
c. antara 200 – 275 mg
%
Jawab:
Nilai x
ditransformasikan ke nilai z. Di dalam tabel nilai z berada pada kolom paling
kiri dan baris paling atas. Ambillah nilai 2 ini tiga digit saja. Nanti 2 digit
ada di kolom dan digit ketiga ada di baris.
a. Z = 250 -215
= 0,76
45
0,76 = 0,7 + 0.06 (Lihat
tabel) = 0,7 dilihat pada kolom ; 0,06 pada baris
lihat lampiran
tabel III didapat nilai 0,2764, ini adalah luas area antara 215 s.d 250.
yang ditanyakan
adalah p (x > 250 mg%), jadi untuk mendapatkan area
> 250 mg% adalah
0,5 – 0,2764 = 0,2236
b. P (x < 200 mg%)
Z = 200 -215 =
0,33 Tabel 0,1297
45
Jadi P (x < 200
mg%) = 0,5 – 0,1297 = 0,3703
c. P (200 mg% < x
< 275 mg%)
pada soal b. sudah
didapatkan area antara 215 mg% s.d 200 mg% = 0,1297
z = 275 – 215 = 1,33 Tabel 0,4082
45
Jadi P (200 mg% <
x < 275 mg%) = 0,1297 + 0,4082 =0,5379
Sumber:
asriimmawati.files.wordpress.com/2012/02/teori-kemungkinan.doc
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22180-BAB%20II.pdf
rogayah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35763/Pertemuan+1.ppt
Sumber:
asriimmawati.files.wordpress.com/2012/02/teori-kemungkinan.doc
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22180-BAB%20II.pdf
rogayah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35763/Pertemuan+1.ppt