Konsep Strategi Pemasaran
Menurut
Peter dan Olson (1999) strategi pemasaran dirancang untuk meningkatkan peluang
dimana konsumen akan memiliki anggapan dan peranan positif terhadap produk,
jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merk tersebut dan
kemudian membelinya berulang-ulang.
Untuk
mengembangkan strategi pemasaran yang kompetetif, pemasar perlu mengetahui
konsumen mana yang membeli produknya, factor apa yang kira-kira menyebabkan
mereka menyukai produk tersebut, criteria apa yang dipakai dalam memutuskan
membeliproduk, bagaimana mereka memperolah informasi tentang produk dan lain
sebagainya.
Pemasar
perlu merancang strategi berdasarkan perilaku konsumen, yang tentu saja datanya
hanya dapat diperoleh dari semua penelitian tentang perilaku konsumen; mulai
dari bagaimana kebutuhan akan suatu produk tiu dirasakan, apa yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan membeli produk,
bagaimana mereka mengkonsumsi produk, sampai bagaimana mereka menyingkirkan
produk tersebut dan apa yang dilakukan setelah itu. Jadi, strategi pemasaran
berlaku untuk produk dan merek tertentu dan pengaruh yang diberikan kepada
konsumen untuk melakukan pembelian yang dirancang untuk tingkat produk ataupun
merek. Agar perancang bisa merancang strategi yang tepat dalam mempengaruhi
konsumen, dasar yang digunakan ahrus berupa pengetahuan mengenai perilaku
mereka dalam proses beli yang dialami untuk suatu kategori produk tertentu
pula.
Peran Perilaku Konsumen dalam Segmenting dan Targeting
Segmentasi
pasar adalah proses identifikasi subkelompok konsumen yang memiliki kesamaan
dalam hal keinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaan
membeli (kotler,2000). Penelitian yang mendalam tentang konsumen bisa menghasilkan identifikasi sedemikian khususnya, sehingga konsumen dapat
disegmentasi secara individu karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang
sama. Cara segmentasi ini disebut juga segmentasi mikro yang banyak dilakukan
untuk produk-produk yang tidak begitu tersandarisasi, seperti jasa atau layanan
tertentu. Perusahaan pada umumnya tidak melakukan hal tersebut karena
memerlukan biaya yang besar. Mereka membuat segmentasi berdasarkan respons
konsumen secara umum sehingga produk bisa diproduksi secara massal menggunakan
skala ekonomi untuk keuntungan maksimal.
Dalam
segmentasi pasar, ada empat langkah yang harus diambil (Hawkins dkk, 1998):
1.
Mengidentifikasi perangkat kebutuhan produk
2.
Mengelompokkan konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.
3.
Mendeskripsikan setiap kebutuhan kelompok.
4.
Memilih satu (atau lebih) segmen yang akan dilayani.
Identifikasi
perangkat kebutuhan produk tentu saja memerlukan data cukup lengkap yang hanya didapatkan dari penelitian pasar. Data semacam itu diambil dari pengamatan dan
pendapat-pendapat konsumen dan cara mereka memenuhi kebutuhan. Data ini
dikaitkan dengan berbagai variable seperti usia, jenis kelamin, kelas social,
dan sebagainya. Dalam hal ini, data menunjukkan perilaku yang berbeda antara
kelompok satu dengan yang lain. Setelah itu dapat diidentifikasi pula
subkelompok konsumen yang memiliki perangkat kebutuhan yang serupa.
Targeting
merupakan langhkah untuk memilih satu (atau lebih) segmen yang dapat dilayani
dengan baik, sehingga semua usaha pemasaran dapat difokuskan pada segmen ini
untuk keuntungan yang menjanjikan. Perusahaan dapat melayani segmen sasaran
dengan baik bila kiat-kiat yang dirancang sesuai dengan kemampuan perusahaan
itu. Kadang-kadang dalam proses segmentasi ini teridentifikasi juga segmen yang
khas walaupun kecil. Segmen kecil ini seringkali sangat sesuai dengan kemampuan
Perusahaan dan mempunyai potensi yang besar untuk penetapan harga premium.
Jelaslah bahwa segmenting dan tergeting tidak bisa terlepas dari pemahaman
tentang perilaku konsumen, bahkan tampak jelas sekali bahwa segmenting dan
targeting selalu didasarkan pada penelitian perilaku konsumen.
Perilaku Konsumen dan Positioning Produk
Dalam usaha membuat positioning produk yang tepat, perusahaan/pemasar tidak dapat mengabaikan perilaku konsumen, terutama konsumen sasarannya.
Sumber: